Nabi Muhammad Juru Damai

Author: Mustopa – Staff Manajemen PP. Tunas Cendekia

Di kalangan dunia Barat, banyak yang berpandangan bahwa stereotip Islam dan Al-Qur’an adalah sebagai ajaran ekstrem dan keras—suatu narasi yang menutupi kebenaran aslinya.

Dalam tulisan yang sangat menarik, sejarawan terkemuka Mr. Juan Cole meluruskan pandangan kalangan Barat dan membawa kita kembali kepada kisah orisinal tentang Islam dan Nabi Muhammad yang sesungguhnya.

Mr. Cole menulis bagaimana Nabi Muhammad tumbuh dewasa di era kekerasan dahsyat pada abad ke-7 M. Kekaisaran Romawi Timur dan Kekaisaran Sasania Iran, dua imperium besar dunia kala itu terus berperang dengan kejam di Timur Dekat dan Asia Kecil.

Nabi Muhammad sangat sedih menyaksikan berbagai pembantaian di zamannya. Situasi ini menuntunnya untuk memunculkan ide gerakan alternatif yang dengan kuat berpijak pada gerakan perdamaian.

Agama Islam yang dibawanya lalu tersebar luas selama masa hidupnya, mengandalkan dan mengajarkan kekuatan lunak yaitu ‘perdamaian’. Dalam realitasnya, al-Quran juga merupakan pesan spiritual yang bisa bertahan lama hingga saat ini.

Menghidupkan kembali sejarah Nabi melalui “Kegiatan Maulid” sangatlah penting, Nabi Muhammad adalah sosok pendamai yang sangat memikat perhatian dunia sejak dulu hingga sekarang.

Dengan merayakan peringatan Maulid Nabi, sejatinya kita senantiasa mengingatkan dan mengamalkan ajaran-ajaran Nabi dalam kehidupan kita.

Leave a Reply