GURU KAPAL SELAM BERTEMU MURID SPEED BOAT

Author: Mustopa – Staff Manajemen Tunas Cendekia

Disarikan dari buku “Guru Posting Berdiri, Murid Update Berlari” karya J Sumardinata dan Dita Puti Sarasvati

Bagi yang sekarang usianya 50 tahun ke atas dibesarkan pada zaman kertas dan pensil, yaitu membaca dan menulis atau biasa disebut generasi kapal selam karena bergerak lamban di kedalaman makna.

Berbeda dengan mereka yang pendatang baru, besar dalam dunia digital yg sedang mengajar generasi speed boat, pergerakannya sangat cepat di arus dangkal.

Saat baca tulis meredup berbarengan dengan budaya kerumunan virtual yang merekah. Transformasi deduktif guru sebagai pengajar pada kejayaan medsos.

Pada masa pandemi mendera pembelajaran luring menjadi daring dengan segala konsekuensinya, guru dipaksa, terpaksa, dan akhirnya menjadi terbiasa melakukan pembelajaran jarak jauh. Guru pun beradaptasi dengan kebiasaan baru supaya tetap relevan dengan kekuatan zaman virtual.

Pandemi menjadi penyintas adaptif dan tahan uji yang akhirnya membuat guru kapal selam bertemu murid speed boat.

Pendidikan sebelum pandemi bercorak indoktrinasi, mencekoki, alienatif, materialisme kurikulum, bahan ajar melimpah ruah, represif, penuh larangan bahkan mengekang.

Pandemi pada masa kejayaan media sosial sangat mencerahkan, guru bisa eksploratif, memandirikan murid, kontekstual, menjadi fasilitator bukan diktator.

Jaya terus para pendidik Indonesia, sekalipun engkau menjadi kapal selam.

Leave a Reply