Buka Bersama Civitas Pesantren Tunas Cendekia

Author: Mustofa – Staff Manajemen Tunas Cendekia

Sudah menjadi tradisi pada saat memasuki akhir-akhir bulan Ramadlan adanya buka bersama yang biasa kita kenal Bukber. Baik itu bersama keluarga maupun teman dan orang-orang terdekat. Bagi para santri di pondok pesantren Tunas Cendekia momen bukber mungkin rasanya biasa saja, karena setiap hari di pondok selalu makan bersama.

Sensasinya akan terasa berbeda mana kala pengasuh bersama para ustadz, para guru, para staf mengadakan acara bukber bersama seluruh civitas lingkungan pesantren Tunas Cendekia. Pengasuh Pesantren Tunas Cendekia Kyai Ulinuha, Lc., Dipl. pada hari Minggu, 24 April 2022 mengadakan acara bukber tersebut yang bertempat di Ruang Qiroati.

Salah satu berkah Ramadlan bisa mengadakan bukber ini menjadi momen spesial, menambah keakraban sesama pengurus pondok, seluruh guru MI, MTs, MA, dan seluruh staff dengan menu makanan yang banyak variasi penuh sensasi.

Acara buka bersama dihadiri pengasuh pesantren Tunas Cendekia Kyai Ulinuha, Lc., Dipl., Kepala MI Tunas Cendekia Ibu Juita, S. Pd., Kepala MTs Tunas Cendekia Bapak Masrur, S. Pd., Kepala MA Tunas Cendekia Bapak Sugandi, S. Ss. Tujuan diadakan acara bukber ini untuk menambah kedekatan santri dengan pengasuh, Kepala Madrasah, para guru, dan staff juga dengan Ketua Yayasan Bhakti Miftahul Ilmi.

Dalam tausiyahnya Pengasuh Pondok Pesantren Tunas Cendekia yang sekaligus Ketua Yayasan Bhakti Miftahul Ilmi menyampaikan banyak terima kasih kepada semua santri dan semua civitas atas dukungan dan doanya sehingga acara buka bersama bisa terlaksana dengan lancar dan semoga amal ibadah kita di bulan puasa ini mendapat balasan dari Allah SWT.

Beliau menambahkan, ada dua kegembiraan bagi orang yang berpuasa sebagaimana Rasulullah SAW bersabda: “Orang yang berpuasa akan meraih dua kegembiraan. Kegembiraan ketika berbuka puasa dan kegembiraan ketika bertemu Tuhannya” (HR. Muslim)

Beliau menjelaskan tentang peran Pondok Pesantren Tunas Cendekia, mendidik santrinya untuk siap menjadi orang yang berperan bukan ‘Baperan’. Sebagaimana Surat Al Baqarah:143 yang artinya “Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) “umat pertengahan” agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Kami tidak menjadikan kiblat yang (dahulu) kamu (berkiblat) kepadanya melainkan agar Kami mengetahui siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang berbalik ke belakang. Sungguh, (pemindahan kiblat) itu sangat berat, kecuali bagi orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah. Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sungguh, Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang kepada manusia”.

Hal ini juga berkesesuaian dengan ayat An Nahl:43 yang artinya, “Dan Kami tidak mengutus sebelum engkau (Muhammad), melainkan orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui,”.

“Bahwa santri menjadi harapan masyarakat ketika kembali ke masyarakat untuk menjawab problematika umat. Pun pesantren menjadi sarana untuk menjadikan santri mandiri, berkarakter dan bermartabat”, Lanjut Kyai Uli.

“Fenomena kedangkalan keagamaan harus dijawab oleh santri dengan mewarnai masyarakat berdasarkan ilmu agama dan ilmu pengetahuan. Usaha inilah yg terus diperjuangkan oleh Pesantren Tunas Cendekia yang telah sejak lama di gagas oleh Mama KH. Mukhtar”, Imbuhnya lagi.

Leave a Reply