Author: Mustopa – Staff Manajemen PP. Tunas Cendekia
Di samping memberikan pendidikan, pengajaran ilmu-ilmu agama dan menerapkan adab serta akhlak kepada para santri, tidak banyak pondok pesantren yang memfokuskan kepada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam upaya memberikan edukasi kepada para santrinya, Pengasuh Pondok Pesantren Tunas Cendekia Babakan Ciwaringin Cirebon, Kyai Ulinuha, Lc, Dipl. baru-baru ini mengajak santri-santrinya untuk mengunjungi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral di Jakarta (5 September 2023).
Acara kunjungan Pesantren Tunas Cendekia ini dijadikan sebagai kegiatan “Science Outing Class”. Dimana kegiatan belajar dilakukan diluar kelas dengan langsung mengunjungi suatu objek atau tempat. Kegiatan tersebut disambut langsung oleh Kepala BPSDM ESDM RI, Bapak Prahoro Yulijanto Nurtjahyo, Ph.D., Sekretaris BPSDM ESDM RI, Bapak Ir. Wakhid Hasyim, M.T., Direktur PEP Bandung, Bapak Dr. Asep Rohman, ST., MT. dan Segenap Jajaran BPSDM ESDM.
Kehadiran para santri Pesantren Tunas Cendekia menjadikan acara Science Outing Class meriah dengan menampilkan seni tradisional Hadroh dan tarian Saman oleh para santri. Kunjungan Pondok Pesantren Tunas Cendekia ini bertujuan untuk belajar lebih mengenal tentang sumber daya alam di Indonesia dan potensi serta pengelolaannya.
Dalam sambutannya, Kepala BPSDM ESDM menyampaikan bahwa selain belajar tentang ilmu agama, para santri dan santriwati juga dihimbau untuk melihat hal baru di luar lingkungan sehari-hari. ”Ilmu agama sangatlah luas, oleh sebab itu kita harus dapat melihat perubahan yang terjadi di luar sana, terutama terkait isu yang saat ini sedang menjadi sorotan yaitu energi bersih” jelas Prahoro.
Dalam pengelolaan sumber daya alam, diperlukan 3 hal utama yang wajib dimiliki oleh negara, yaitu teknologi yang memadai untuk melaksanakan pengelolaan tersebut, sumber daya manusia yang dapat mengoperasikan teknologi dimaksud, serta kekuatan finansial. ”kita harus evaluasi apakah Indonesia memiliki teknologi, sumber daya manusia, dan kekuatan finansial tersebut. Indonesia memiliki potensi yang sangat besar, terdiri atas matahari, angin, gunung api dan air dengan total potensi 3.700 Gigawatt, kita perlu kemampuan SDM memadai untuk dapat mengelola potensi tersebut” lanjut Prahoro.
Dalam sambutannya Pengasuh Pesantren Tunas Cendekia, Kyai Uli menjelaskan bahwa orang hidup selalu akan berupaya untuk mengubah hidup menjadi lebih baik. Sebenarnya, alam sudah menginspirasi jika kita ingin belajar dari hidup ini. Alam diciptakan Allah SWT untuk diberikan kepada umat manusia supaya dibagi secara adil. Namun, Apakah alam ini sudah dikelola secara adil? Banyak kekayaan alam yang sudah diberikan sesuai dengan potensinya dan sesuai dengan kebutuhan, namun kenapa masih banyak orang yang masih bingung mengelola yang sudah diberikan Allah SWT.
Al-Quran menegaskan bahwa manusia adalah khalifah (pengelola dan pemakmur) di bumi yang diberikan hak untuk mengoptimalkan hasil bumi. Akan tetapi, potensi ini kerap disalah-artikan menjadi sebuah tindakan eksploitasi hasil bumi secara berlebihan yang mengakibatkan hilangnya keseimbangan ekosistem. Ketidakseimbangan ini pada akhirnya menjadi penyebab timbulnya berbagai kerusakan di muka bumi serta menjadi penyebab terjadinya berbagai macam bencana alam. Al-Quran sebagai kitab petunjuk bagi manusia telah memperingatkan hal ini dan melarang manusia berlaku konsumtif-eksploitatif.
Lebih lanjut Kyai Uli berharap, sinergitas Pondok Pesantren dengan lembaga pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM yang diwakili oleh BPSDM ESDM RI tidak berhenti sampai di sini tetapi dapat terjalin silaturahmi berkelanjutan secara berkala.