Pondok Pesantren Tunas Cendekia Diundang Dalam Konferensi Internasional Pengasuh Pesantren se-Asia Tenggara di Universitas Darunnajah

Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia serta mengembangkan sumber daya manusianya, Perhimpunan Pengasuh Pondok Pesantren Indonesia (P2I) menyelenggarakan Konferensi Internasional Pengasuh Pesantren se-Asia Tenggara sekaligus grand launching Universitas Darunnajah pada Senin-Selasa (7-8/11/2022).

Pembicara utama dalam acara Konferensi Internasional Pengasuh Pesantren se-Asia Tenggara yang berlangsung di Universitas Darunnajah yaitu, Prof. Dr. K. H. Ma’ruf Amin (Wakil Presiden Republik Indonesia), Dr. Drs. H. M. Jusuf Kalla (Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia), Dr. Drs. Safruddin Kambo (Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia) dan Dr. Saif Yousif Aselwaldi (President Of Arabic Research ID Malaysia).

Acara tersebut juga dihadiri oleh beberapa tokoh nasional, diantaranya Yaqut Cholil Qoumas (Menteri Agama Republik Indonesia), Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A (Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi), H. Erick Thohir, B.A., M.B.A (Menteri BUMN Republik Indonesia) dan tokoh lainnya.

Diikuti oleh 280 utusan pesantren, konferensi ini menghasilkan nota kesepakatan bersama melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Universitas Darunnajah Jakarta. Manifestasi dari kesepakatan bersama tersebut antara lain adalah:

  1. Peningkatan Mutu Pendidikan;
  2. Pengembangan Sumber Daya Manusia;
  3. Pertukaran Materi dan Informasi Akademik;
  4. Penelitian dan Publikasi Ilmiah;
  5. Penyelenggaraan Penerimaan Mahasiswa atau Kader Lembaga serta Menunjang Pelaksanaan Tugas Sesuai Fungsi Kewenangan Masing-Masing Berdasarkan Peraturan dan perundang-undangan.

Kyai Ulinuha, Lc., Dipl. selaku pengasuh Pondok Pesantren Tunas Cendekia Babakan Ciwaringin Cirebon turut hadir dan menyepakati MoU dengan Universitas Darunnajah.

Beliau juga menyampaikan, “Semoga MoU ini bisa membawa mutu pendidikan di Pondok Pesantren Tunas Cendekia menjadi lebih baik lagi, sehingga santri bisa mendapatkan ilmu yang layak dan bermanfaat bagi agama dan bangsa”.